Pages

Sabtu, 15 Juli 2017

Kilas Balik Pertandingan Persela vs Persib (Rabu, 13 Juli 2017) di Stadion GBLA



Awalnya nggak ada niatan buat mau nulis ini. Semua berawal dari keisengan saya mengomentari pertandingan Persib vs Persela yang saya curahkan pada status/ PM di BBM. Ketika itu saya mengomentari pertandingan Persib vs Persela pada babak pertama dimana Persela tertinggal 1-0 atas Persib dengan gol yang dicetak Sohei Matsunaga. Persela di babak pertama menurut saya cukup efektif dalam bertahan tapi lemah pada penyerangan. Persela di babak pertama hanya mengandalkan serangan balik cepat dari sisi sayap yang dimotori Fahmi Al Ayyubi di sisi kiri sedang Edy Gunawan di sisi kanan bahkan Samsul Arif yang diplot sebagai penyerang tunggal sering bergerak juga dari sisi sayap. 

Selain itu lini tengah Persela juga kurang kreatif dalam membantu penyerangan, Eka Ramdani seolah bingung harus mengirim bola ke arah mana mengingat pemain Persib melakukan pressing ketat bahkan sejak Persela memainkan bola di area sendiri. Akibatnya lini tengah Persela sering mengirimkan umpan-umpan jauh yang mampu dimentahkan lini belakang Persib begitu juga serangan dari sisi sayap yang mampu dicover dengan baik oleh bek Persib dengan kuartet Supardi Nasir, Vlado, Jupe dan Toni Sucipto.

Intinya adalah, saya meremehkan strategi yang diterapkan oleh Heri Kiswanto (pelatih Persela) di babak pertama. Bahkan dalam status BBM saya tersebut saya memprediksi dan bertaruh jika Herkis tidak akan merubah strategi bermain Persela seperti pada babak pertama.

Namun begitu kick off babak kedua dimulai, semua prediksi saya mentah seketika. Permainan Persela berubah 200°, seolah jurus apa yang digunakan oleh Herkis pada jeda babak pertama sehingga permainan Persela di babak kedua tampil dengan permainan yang ngotot dan tak kenal menyerah meski tertinggal satu gol dari Persib. Permainan Persela begitu offensif hingga mampu menciptakan peluang" berbahaya ke gawang Persib yang dijaga oleh M. Natsir.
Memasuki menit 58, Herkis menarik Zainal Haq dan menggantinya dengan Zainal Arif. Boom, pergantian tersebut membuat saya tercengang bukan kepalang. Bagaimana tidak, Zainal Haq seorang bek tengah digantikan Zainal Arif yang seorang gelandang. Hal ini jelas akan meninggalkan lubang di posisi bek tengah yang praktis hanya ada A'ang Suparman sebagai bek tengah murni.

Pergantian tersebut bagi saya adalah sebuah perjudian besar yang dilakukan oleh Herkis. Namun agaknya saya lupa bahwa Herkis adalah pelatih yang sarat akan pengalaman dan tentu sudah memikirkan matang" pergantian tersebut. Dan benar saja, lagi" prediksi saya salah. Permainan Persela tetap tidak berubah, banyak peluang" berbahaya yang mampu diciptakan oleh Pemain Persela yang tetap pada permainan ofensif. Lini tengah Persela mampu mengimbangi lini tengah Persib dengan Hariyono, Kim Kurniawan, serta si Marque Player Essien yang diturunkan oleh coach Djanur. Lantas apa kabar lini belakang Persela setelah ditariknya Zainal Haq? Ternyata lini belakang Persela tetap solid bahkan pemain Persib tidak mampu menembus area pertahanan Persela. Lah, bagaimana bisa? Ternyata saya lupa bahwa di stater Persela terdapat sosok Kosuke Yamazaki yang diplot mengisi posisi central back yang ditinggalkan oleh Zainal Haq. Kosuke yang posisi aslinya adalah gelandang pengangkut air justru bermain bagus meski bermain bukan pada posisi naturalnya. Kosuke mampu melakukan intersep yang bahkan intersep yang dilakukan Kosuke terbanyak dari pemain lain pada pertandingan tersebut. Sehingga amanlah gawang Choirul Huda dari kebobolan untuk kali kedua.

Singkatnya, setelah melakukan serangkaian upaya serangan yang belum menemui hasil. Berawal dari sepakan pemain Persela ke gawang Persib yang lepas dari sergapan Natsir bola rebound coba dikejar oleh Samsul Arif hingga Natsir menabrak tubuh Samsul hingga Samsul terjatuh dan Pritttt... Wasit menunjuk titik putih. Samsul maju sebagai eksekutor dan dengan dingin mampu menaklukkan Natsir sehingga skor menjadi sama kuat 1-1.
Gol Samsul Arif membuat saya kegirangan bahkan kata" kotor tidak mampu saya tahan keluar dari mulut saya karena saking gembiranya menyambut gol yang dicetak Samsul. Bukan tanpa alasan mengapa saya begitu girang dengan momen tersebut. Saya yang tidak bisa menonton langsung pertandingan Persela di stadion terima pasrah hanya bisa menonton melalui streaming (dengan kuota internet) di HP bahkan TV pun memang tidak ada.

Well, terlepas dari cibiran orang yang menganggap bahwa Persela mampu menahan Persib berkat gol penalti adalah sebuah keberuntungan. Saya sangat tidak sependapat dengan itu. Bagi saya, gol tersebut adalah buah dari hasil kerja keras pemain Persela yang tidak pantang menyerah meski tertinggal oleh Persib yang bahkan secara kualitas pemain Persib lebih baik dari Persela. Selain itu juga, hasil dari taktik jitu sang empunya nahkoda Heri Kiswanto yang mampu membangkitkan pemain Persela bangun dari tidur pada babak pertama.

So, proud to be Persela fans and have a nice read also sorry if I have maked you feel not comfortable on my status in BBM that time.

Di Unyil Coffe, Malang.

#PerselaLamongan #ProudToBePerselaFans #PerselaForever #LearnToWrite #Amateur

0 komentar:

Posting Komentar