A. PENDAHULUAN
Ulul Albab adalah kemampuan seseorang dalam merenungkan secara mendalam
fenomena alam dan social, yang hal itu mendorongnya mengembangkan ilmu
pengetahuan, dengan berbasis pada kepasrahan secara total terhadap kebesaran
Allah, untuk dijadikan sebagai penopang dalam berkarya positif.[1]
Ulul Albab disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 16 kali. Ulul albab
dengan dhammah atau “di depan” disebut tujuh kali yaitu dalam surat Al Baqarah:
269, Ali Imran: 7, Ar Ra’du: 19, Ibrahim: 52, Al Zumar : 9,18, Shad: 29,
manakala ulil albab dengan fathah atau “di atas” disebut sebanyak empat kali
yaitu dalam surat Al Baqarah:179, 197, Al Maidah: 100, Al Thalaq:10. Dan dengan
kasrah atau “dibawah” disebut lima kali yaitu dalam surah Ali Imran: 190, Yusuf
: 111, Shad: 43, Al Zumar: 21, Al Mu’min: 54.
B.
IDENTIFIKASI
Ayat-ayat
tersebut adalah sebagaimana yang akan diuraikan berikut ini:
1.
Surat Al Baqarah: 179
ولكم فى
القصاص حيوة ياولى الالباب لعلكم تتقون
“Dan dalam qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup
bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa”.
2.
Surat Al Baqarah: 197
الحج أشْهُرٌ
معلومت فمن فرض فيهن الحج فلا رفث ولا فسوق ولاجدال فى الحج وما
تفعلوامن خيريعلمه الله وتزود وا فان خيرالزاد التقوى والتقون يأولى
الألباب
“(Musim)
haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan
(ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok
(rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala
yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepada-Ku wahai
orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
3. Al Baqarah: 269
يؤتى الحكمة
من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد اوتى خيرا كثيرا وما يذكر إلا اولوا الالباب
“Dia memberikan hikmah kepada
siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah
diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran
kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
4.
Surat Ali Imran: 7
هوالذي أنزل
عليك الكتب منه ءاايت محكمت هن أم الكتب وأخر متشبهت فأماالذين فى قلوبهم زيغ فيتبعون ماتشبه منه ابتغاء
الفتنة وابتغاء تأويله ومايعلم تأويله
إلاالله والرسخون فى العلم يقولون ءامنا به كل من عند ربنا ومايذكر
إلاأولواالألباب
“Dia-lah yang menurunkan kitab
(Al Qur’an) kepadamu (Muhammad). Diantaranya ada ayat-ayat yang muhkamat,
itulah pokok-pokok kitab (Al Qur’an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang
mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal
tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya
mendalam berkata, “kami beriman kepadanya (Al Qur’an), semuanya dari sisi tuhan
kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.”
5.
Surat Ali Imran: 190
إن فى خلق
السموات والأرض واختلف اليل والنهار لأيت لأولى الألباب
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal.”
6.
Surat Al Maidah: 100
قل لا يستوى
الخبيث والطيب ولوأعجبك كثرة الخبيث فاتقواالله يأولى الألباب لعلكم تفلحون
“Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk
dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka
bertaqwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu
beruntung.”
7.
Surat Yusuf: 111
لقد كان فى
قصصهم عبرة لأولى الألباب ماكان حديثا يفترى ولكن تصديق الذي بين يديه
“Sesungguh, pada kisah-kisah
mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al Qur’an)
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu dan (sebagai) petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.”
8.
Surat Ar Ra’d: 19
افمن يعلم
انما انزل إليك من ربك الحق كمن هو أعمى إنما يتذكراولوا الالباب
“Maka apakah orang yang
mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama
dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil
pelajaran.”
9. Surat Ibrahim: 52
هذا بلاغ
للناس ولينذروا به وليعلموا انما هو إله واحد وليذ كر أولوالالباب
“Dan (Al Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi
manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui
bahwa Dia adalah Tuahan yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.”
10.
Surat Shad: 29
كتب أنزلناه إليك مبارك ليدبروااياته وليتذكر
أولوا الالباب
“Kitab (Al Qur’an) yang kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan
agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.”
11.
Surat Shad: 43
ووهبناله
اهله ومثلهم معهم رحمة مناوذكرى لأولى الالباب
“Dan kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak
mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai pikiran.”
12. Az Zumar: 9
أمن هو قانت
اناء الليل ساجد وقائما يحذر الاخرة ويرجوا رحمة ربه قل هل يستوى الذين يعلمون
والذين لايعلمون إنمايتذكر اولوا الالباب
“(Apakah kamu hai orang musyrik
yang lebih beruntung )ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan bersujud dan berdiri, sedang ia
takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan
rahmat Tuhan-nya?katakanlah,’’Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?’’sesungguhnya orang yang berakallah yang
bisa menerima pelajaran.”
13.
Surat Az Zumar: 18
الذين
يستمعون القول فيتبعون أحسنه أولئك الذين هداهم الله وأولئك هم أولوا الالباب
“Yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik diantaranya, mereka itulah orang-orang yang
telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.”
14. Az Zumar: 21
ألم ترأن
الله أنزل من السماء ماء فسلكه ينابيع فى الأرض ثم يخرج به زرعا مختلفا الوانه ثم
يهيج فتراه مصفرا ثم يجعله حطاما إن فى ذلك لذكرى لأولى الألباب
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan
air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber dibumi, kemudian di
tumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu
ia menjadi kering lalu kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian
dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”
15.
Surat Al
Mu’min: 54
هدى وذكرى
لأولى الالباب
“Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi
orang-orang yang berfikir.”
16. Surat Ath-Thalaaq: 10
اعد الله لهم
عذابا شديدا فاتقواالله يااولى الألباب الذين امنوا قد أنزل الله إليكم ذكرا
“Allah menyediakan bagi mereka adzab yang keras. Maka
bertaqwalah kepada Allah, hai orang-orang yang mempunyai akal.”
C. KLASIFIKASI
Jika diamati kata lain yang menyertainya, dapat diketahui
bahwa Ulul Albab berhubungan dengan: 1) Qishash (Al Baqarah: 179), 2) Haji (Al
Baqarah: 197), 3) Hikmah (Al Baqarah: 269), 4) Teks dan pemaknaan terhadap teks
Al Qur’an (Ali Imran: 7), 5) Penciptaan makro kosmik (Ali Imran: 190), 6)
Kebaikan dan keburukan (Al Maidah: 100), 7) Kisah para nabi (Yusuf: 111), 8)
Respon masyarakat terhadap Al Qur’an (Al Ra’d: 19), 9) Ajaran tauhid sebagai
tujuan utama Al Qur’an diturunkan (Ibrahim: 52), 10) Fungsi Al Qur’an sebagai
renungan (Shad: 29), 11) Berkumpulnya keluarga sebagai rahmat, 12) ‘Abid (orang
ahli ibadah) dan ‘Alim (orang berpengetahuan/ intelektual) memiliki
stratifikasi lebih tinggi dari yang lain (Al Zumar: 9), 13) Orang yang
mendengarkan lalu mengikuti kebaikan (Al Zumar: 18), 14) Perintah memperhatikan
makro kosmik (Al Zumar: 21), 15) Hidayah dan dzikir (Al Mu’minun: 54), 16)
Perintah bertaqwa agar terhindar dari siksa Allah (At Thalaq: 10).
D. ANALISIS
Berdasarkan
ayat-ayat di atas, Jalaluddin Rahmat mengemukakan lima karakteristik Ulul
Albab, yaitu:
1. Kesungguhan mencari ilmu dan
kecintaanya mensyukuri nikmat Allah.
2. Memiliki kemampuan memisahkan
sesuatu dari kebaikan dan keburukan, sekaligus mengarahkan kemampuannya untuk
memilih dan mengikuti kebaikan tersebut.
3. Bersikap kritis dalam menerima
pengetahuan atau mendengar pembicaraan orang lain, memiliki kemampuan menimbang
ucapan, teori, proposisi dan atau dalil yang dikemukakan orang lain.
4. Memiliki kesediaan untuk
menyampaikan ilmunya kepada orang lain, memiliki tanggung jawab untuk
memperbaiki masyarakat serta terpanggil hatinya untuk menjadi pelopor
terciptanya kemaslahatan dalam masyarakat.
5. Merasa takut hanya kepada Allah.
E. KESIMPULAN
Pada
intinya, karakteristik Ulul Albab terangkum dalam 3 elemen, yaitu: dzikir,
fikir dan amal sholeh. Yang mana sesuai dengan karakteristik Ulul Albab yang
dikemukakan oleh Jalaluddin Rahmat di atas.
Yaitu,
point 1-3 dan 5 terkait dengan kemampuan berfikir dan berdzikir dan point 4
terkait dengan kemampuan berkarya positif dan kemanfaatanya bagi kemanusiaan
(amal sholeh).
Posted
by: Arsho PC
[1]
Tim penulis, tarbiyah ulul albab: melacak tradisi membentuk pribadi (Malang:
UIN Maliki Press, 2010), 48.
0 komentar:
Posting Komentar