Pages

Sabtu, 01 Februari 2014

Karakter Ulul Albab Dalam 16 Ayat Di al-Qur'an




A.    PENDAHULUAN
     Ulul Albab adalah kemampuan seseorang dalam merenungkan secara mendalam fenomena alam dan social, yang hal itu mendorongnya mengembangkan ilmu pengetahuan, dengan berbasis pada kepasrahan secara total terhadap kebesaran Allah, untuk dijadikan sebagai penopang dalam berkarya positif.[1]
Ulul Albab disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 16 kali. Ulul albab dengan dhammah atau “di depan” disebut tujuh kali yaitu dalam surat Al Baqarah: 269, Ali Imran: 7, Ar Ra’du: 19, Ibrahim: 52, Al Zumar : 9,18, Shad: 29, manakala ulil albab dengan fathah atau “di atas” disebut sebanyak empat kali yaitu dalam surat Al Baqarah:179, 197, Al Maidah: 100, Al Thalaq:10. Dan dengan kasrah atau “dibawah” disebut lima kali yaitu dalam surah Ali Imran: 190, Yusuf : 111, Shad: 43, Al Zumar: 21, Al Mu’min: 54.
B.     IDENTIFIKASI
Ayat-ayat tersebut adalah sebagaimana yang akan diuraikan berikut ini:
1.      Surat Al Baqarah: 179
ولكم فى القصاص حيوة ياولى الالباب لعلكم تتقون
Dan dalam qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa”.
2.      Surat Al Baqarah: 197
الحج أشْهُرٌ معلومت فمن فرض فيهن الحج فلا رفث ولا فسوق ولاجدال فى الحج وما تفعلوامن خيريعلمه الله وتزود وا فان خيرالزاد التقوى والتقون يأولى الألباب
“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
3.      Al Baqarah: 269
يؤتى الحكمة من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد اوتى خيرا كثيرا وما يذكر إلا اولوا الالباب
“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.”

4.       Surat Ali Imran: 7
هوالذي أنزل عليك الكتب منه ءاايت محكمت هن أم الكتب وأخر متشبهت فأماالذين فى قلوبهم  زيغ فيتبعون ماتشبه منه ابتغاء الفتنة وابتغاء  تأويله ومايعلم تأويله إلاالله والرسخون فى العلم يقولون ءامنا به كل من عند ربنا ومايذكر إلاأولواالألباب
Dia-lah yang menurunkan kitab (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad). Diantaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok kitab (Al Qur’an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “kami beriman kepadanya (Al Qur’an), semuanya dari sisi tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.”
5.      Surat Ali Imran: 190
إن فى خلق السموات والأرض واختلف اليل والنهار لأيت لأولى الألباب
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
6.      Surat Al Maidah: 100
قل لا يستوى الخبيث والطيب ولوأعجبك كثرة الخبيث فاتقواالله يأولى الألباب لعلكم تفلحون
Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.”
7.      Surat Yusuf: 111
لقد كان فى قصصهم عبرة لأولى الألباب ماكان حديثا يفترى ولكن تصديق الذي بين يديه
“Sesungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang  yang beriman.”
8.      Surat Ar Ra’d: 19
افمن يعلم انما انزل إليك من ربك الحق كمن هو أعمى إنما يتذكراولوا الالباب
“Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.”
9.      Surat Ibrahim: 52
هذا بلاغ للناس ولينذروا به وليعلموا انما هو إله واحد وليذ كر أولوالالباب
Dan (Al Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa  Dia adalah Tuahan yang  Maha Esa dan agar orang yang berakal  mengambil pelajaran.”
10.  Surat Shad: 29
 كتب أنزلناه إليك مبارك ليدبروااياته وليتذكر أولوا الالباب
“Kitab (Al Qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.”
11.  Surat Shad: 43   
ووهبناله اهله ومثلهم معهم رحمة مناوذكرى لأولى الالباب
“Dan kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.”
12.  Az Zumar: 9                                                                                          
أمن هو قانت اناء الليل ساجد وقائما يحذر الاخرة ويرجوا رحمة ربه قل هل يستوى الذين يعلمون والذين لايعلمون إنمايتذكر اولوا الالباب
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung )ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu  malam dengan bersujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat  dan mengharapkan rahmat Tuhan-nya?katakanlah,’’Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’’sesungguhnya orang yang berakallah yang bisa menerima pelajaran.”
13.  Surat Az Zumar: 18   
الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه أولئك الذين هداهم الله وأولئك هم أولوا الالباب
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya, mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.”
14.  Az Zumar: 21
ألم ترأن الله أنزل من السماء ماء فسلكه ينابيع فى الأرض ثم يخرج به زرعا مختلفا الوانه ثم يهيج فتراه مصفرا ثم يجعله حطاما إن فى ذلك لذكرى لأولى الألباب
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber dibumi, kemudian di tumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”
15.  Surat Al Mu’min: 54
هدى وذكرى لأولى الالباب
“Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.”
16.  Surat Ath-Thalaaq: 10
اعد الله لهم عذابا شديدا فاتقواالله يااولى الألباب الذين امنوا قد أنزل الله إليكم ذكرا  
“Allah menyediakan bagi mereka adzab yang keras. Maka bertaqwalah kepada Allah, hai orang-orang yang mempunyai akal.”

C.    KLASIFIKASI
Jika diamati kata lain yang menyertainya, dapat diketahui bahwa Ulul Albab berhubungan dengan: 1) Qishash (Al Baqarah: 179), 2) Haji (Al Baqarah: 197), 3) Hikmah (Al Baqarah: 269), 4) Teks dan pemaknaan terhadap teks Al Qur’an (Ali Imran: 7), 5) Penciptaan makro kosmik (Ali Imran: 190), 6) Kebaikan dan keburukan (Al Maidah: 100), 7) Kisah para nabi (Yusuf: 111), 8) Respon masyarakat terhadap Al Qur’an (Al Ra’d: 19), 9) Ajaran tauhid sebagai tujuan utama Al Qur’an diturunkan (Ibrahim: 52), 10) Fungsi Al Qur’an sebagai renungan (Shad: 29), 11) Berkumpulnya keluarga sebagai rahmat, 12) ‘Abid (orang ahli ibadah) dan ‘Alim (orang berpengetahuan/ intelektual) memiliki stratifikasi lebih tinggi dari yang lain (Al Zumar: 9), 13) Orang yang mendengarkan lalu mengikuti kebaikan (Al Zumar: 18), 14) Perintah memperhatikan makro kosmik (Al Zumar: 21), 15) Hidayah dan dzikir (Al Mu’minun: 54), 16) Perintah bertaqwa agar terhindar dari siksa Allah (At Thalaq: 10).

D.    ANALISIS
Berdasarkan ayat-ayat di atas, Jalaluddin Rahmat mengemukakan lima karakteristik Ulul Albab, yaitu:
1.      Kesungguhan mencari ilmu dan kecintaanya mensyukuri nikmat Allah.
2.      Memiliki kemampuan memisahkan sesuatu dari kebaikan dan keburukan, sekaligus mengarahkan kemampuannya untuk memilih dan mengikuti kebaikan tersebut.
3.      Bersikap kritis dalam menerima pengetahuan atau mendengar pembicaraan orang lain, memiliki kemampuan menimbang ucapan, teori, proposisi dan atau dalil yang dikemukakan orang lain.
4.      Memiliki kesediaan untuk menyampaikan ilmunya kepada orang lain, memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki masyarakat serta terpanggil hatinya untuk menjadi pelopor terciptanya kemaslahatan dalam masyarakat.
5.      Merasa takut hanya kepada Allah.

E.     KESIMPULAN
Pada intinya, karakteristik Ulul Albab terangkum dalam 3 elemen, yaitu: dzikir, fikir dan amal sholeh. Yang mana sesuai dengan karakteristik Ulul Albab yang dikemukakan oleh Jalaluddin Rahmat di atas.
Yaitu, point 1-3 dan 5 terkait dengan kemampuan berfikir dan berdzikir dan point 4 terkait dengan kemampuan berkarya positif dan kemanfaatanya bagi kemanusiaan (amal sholeh).




                        Posted by: Arsho PC


[1] Tim penulis, tarbiyah ulul albab: melacak tradisi membentuk pribadi (Malang: UIN Maliki Press, 2010), 48. 

0 komentar:

Posting Komentar